Kamis, 27 Januari 2011
Dibaca :

PRAKTIK KULIAH LAPANGAN 2011


Untuk menambah wawasan pengetahuan mahasiswa, Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unsri mengadakan kegiatan Praktik Kuliah Lapangan (PKL). Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan akademik sebagaimana tecantum dalam Kurikulum Pendidikan Biologi FKIP Unsri. Untuk Tahun akademik 2010/2011, kegiatan PKL ini telah dilaksanakan pada tanggal 17 s.d. 26 Januari 2010, di Provinsi Bali, Yogyakarta dan Bandung. Perjalanan darat dari Palembang menuju Bali memakan waktu yang cukup panjang dan melelahkan.

Adanya traffic jam di beberapa tempat, antara lain di pintu tol Merak Jakarta akibat perbaikan jalan tol.
Waktu tempuh yang biasanya 2 jam menjadi 5 jam. Kemacetan di jalur Pantura Jawa Timur memaksa kami mengambil jalur alternatif melewati Semarang ke Probolinggo. Harapan bisa menyeberangi Selat Bali dari Ketapang ke Gilimanuk pagi hari, tidak tercapai, karena perjalanan harus memutar arah lagi ke Situbondo, akibat jalur Probolinggo - Situbondo putus karena ada kecelakaan yang praktis menutup seluruh badan jalan. Namun demikian, salah satu hikmahnya adalah kami dapat menikmati pemandangan sepanjang jalan Situbondo - Banyuwangi, tepatnya di Taman Nasional Baluran yang didominasi oleh pepohonan Jati. Setelah  berjuang  lebih  dari 50  jam, rombongan sampai di Pelabuhan Gilimanuk, Bali tanggal 19 Januari 2011 pukul 14.11 WITA.
Welcome to Bali.


Sepanjang perjalanan dari Gilimanuk ke Denpasar, kami disambut dengan aroma segar ekosistem tropis. Pepohonan rimbun di tepi jalan dengan akar gantung yang menjuntai, pemandangan indah dari ekosistem sawah bertingkat di kiri dan kanan jalan. Sesekali terlihat upacara adat bali dilaksanakan di beberapa pura.



Mencari spesimen di Tanah Lot

Sebagai Provinsi tujuan wisata utama di Indonesia, Pulau Bali dikelilingi oleh pantai yang indah, antara lain, Pantai Kuta, Tanah Lot, dan Jimbaran. Namun, di pantai-pantai wisata ini kita tidak mendapatkan banyak spesimen, di Tanah Lot, jika air sedang tidak pasang, bisa ditemukan berbagai jenis echinodermata  dan  beberapa  biota  laut  lainnya,  diantara  batu-batu karang di tepi pantai. Namun pada saat kegiatan dilaksanakan,  air sudah pasang, sehingga sedikit koleksi yang didapatkan. Ditambah lagi cuaca yang kurang bersahabat, hujan ringan dan licin, membuat kegiatan tidak maksimal terlaksana.Makan malam dilakukan di Desa Budaya Kertalangu, suatu tempat wisata yang cukup cantik di tengah persawahan. Di tempat ini juga terdapat pengolahan tembikar, kerajinan pahat batu alam, kerajinan kaca, serta arena out bond. Disini kita juga dapat mempelajari sistem pertanian ala bali, yaitu sistem subak.

Pada hari kedua di Bali, kegiatan PKL dilaksanakan di Turtles Consevation and Education Center (TCEC) yang terletak di Pulai Serangan, Bali, suatu "pulau" Tempat ini merupakan tempat penangkaran sekaligus konservasi penyu. Dipandu oleh beberapa Staf BKSDA Provinsi Bali, mahasiswa belajar mengenai penangkaran dan konservasi penyu, mulai dari penetasan, pelepasan, maupun pembesaran penyu.


































Kolam Pembesaran Penyu


























Kegiatan selanjutnya dilaksanakan di Bali Safari and Marine Park. Di tempat ini terdapat lebih dari 50 spesies hewan laut dan darat, yang terancam punah. Mahasiswa dapat belajar mengenal berbagai vertebrata dengan suasana alam dan budaya Bali yang eksotik. Kegiatan dimulai dengan mengamati keanekaragaman koleksi ikan air tawar dan laut, mulai dari catfish sampai koleksi piranha, menyaksikan drama teaterikal tentang populasi gajah sumatera yang terancam punah, dan bersafari menyaksikan koleksi hewan dengan menggunakan shuttle bus yang disediakan. Perjalanan tiga puluh menit ini begitu mengasyikkan, sambil mendengarkan penjelasan pemandu, Bus sesekali melewati jembatan dan genangan air kolam, seakan berada di hutan alam.

















































































Cuaca Bali yang kurang bersahabat, hujan deras di sore hari menghalangi kami menikmati sunset baik di Pantai Kuta maupun di Pantai Jimbaran sebagaimana yang pernah kami lihat tahun kemarin. Namun demikian, menikmati menu seafood di Grand View Cafe Jimabaran, sambil disuguhi lenggok tarian Bali dan permainan kembang api, membuat suasana makin semarak. Para mahasiswa nampak sangat begermbira dan antusias, ditengah debur ombak pantai Jimbaran. Lelah perjalanan sudah terobati...






Hari ketiga diisi dengan wisata belanja, suatu kegiatan yang merupakan pelengkap kuliah lapangan. Membelikan oleh oleh khas bali buat sanak keluarga yang ditinggalkan tampaknya menjadi satu keharusan. Setelah makan siang, perjalanan dilanjutkan menuju Yogyakarta. Bye Bali...




Di Yogyakarta, Kebun Binantang Gembira Loka menjadi sasaran kuliah lapangan selanjutnya, setelah sehari sebelumnya sempat mengamati ekosistem pasca letusan gunung Merapi di daerah Kaliurang dan mengunjungi Kompleks Candi Boko. Sambil menunggu antrian tiket, beberapa mahasiswa nampak mengamati pohon sosis (Kigelia aethopica), mengamati akar gantung dari pohon beringin (Ficus benjamina) dan berapa species pohon lainnya yang terdapat di halaman.





















Di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta juga terdapat Laboratorium Pendidikan Alam, dimana terdapat koleksi tumbuhan dan hewan yang dipajang dengan apik. Mengamati hewan vertebrata tentunya menjadi salah satu tujuan utama ke tempat ini.



























Pantai Krakal
Selepas dari Gembira Loka, perjalanan menuju ke Pantai Selatan di Kabupaten Gunung Kidul. Memasuki wilayah Gunung Kidul, terlihat ekosistem batu cadas yang gersang, Dibeberapa tempat ditanami dengan pohon jati, cemara laut dan beberapa jenis tanaman hortikultura, termasuk singkong. Melewati kota Wonosari, kami tiba di Pantai Krakal. Pantai ini merupakan pantai berpasir, yang dipadu dengan deretan batu karang yang berdiri gagah. terlihat komunitas tumbuhan pantai yang terdiri dari populasi Pandanus dan Ipomoea pescaprae. Tidak banyak koleksi invertebrata di sini, hanya beberapa sisa cangkang yang tidak utuh. Menurut keterangan penduduk setempat yang menjual aneka cangkang gastropoda, waktu yang baik untuk mengkoleksi cangkang invertebrata laut adalah pada bulan juli - agustus.


















Formasi Pescaprae di Pantai Krakal, terlihat asosiasi Ipomoea pescaprae dan Pandanus sp.


Panorama Pantai Kukup, Yogyakarta.

Kami beralih ke Pantai Kukup yang terletak 3 km dari pantai Krakal. Pantai Kukup didominasi oleh batu karang dengan sedikit pantai berpasir. Justru di tempat ini ditemukan banyak spesimen, termasuk rumput laut dan alga. Bulu babi dan Neries banyak sekali ditemukan. Air laut di pantai karang ini sedang surut, memudahkan mereka mencari spesimen. Lebih dari satu jam kami menghabiskan waktu di sini, Semua mahasiswa bersemangat mengkoleksi berbagai spesimen yang ditemukan. Tidak peduli pakaian basah oleh air laut, para mahasiswa peserta PKL sangat bersemangat mengkoleksi spesimen yang ditemukan.











































Setelah dirasakan cukup, koleksi kami bawa ke parkir bus, lebih kurang 500 m dari pantai. Di sana dilakukan   preparasi pengawetan dan pengemasan spesimen. Mahasiswa dengan tekun melakukan kegiatan ini.












































































Karena masih ada waktu, kami sempatkan mampir di Pantai Baron, untuk menikmati pemandangan dan berfoto sebelum hujan kembali turun. Pantai ini sangat indah, dengan hamparan kapal-kapal nelayan, pasir dan karang sebagaimana ciri khas pantai selatan Gunung Kidul.
























Di Pantai Baron, DIY, 23 Januari 2011 
Keesokan harinya mahasiswa melihat wirausaha kerajinan perak dan mengunjungi workshop tempat membuat kerajinan tersebut. Beberapa mahasiswa terlihat asyik mengamati bahkan mencoba belajar membuat perhiasan perak.















Acara kemudian dilanjutkan berkunjung ke Kraton Yogyakarta, suatu simbol Kesultanan Yogyakarta yang tetap bertahan hingga saat ini. Tidak lengkap ke Yogyakarta kalau belum mengginjakkan kaki ke kraton. Bagaimanapun juga, Yogyakarta identik dengan Kraton.

Rencana ke Taman Pintar Yogyakarta tidak terealisasi, karena ternyata wahana graha teknologi ini tutup pada hari senin. Demikian pula rencana berkunjung ke Borobudur, salah satu warisan keajaiban dunia, menjadi batal, karena pada malam sebelumnya tersiar kabar di televisi, jalan Yogya - Magelang putus akibat genangan banjir lahar dingin merapi. Karena itu perjalanan dilanjutkan ke Candi Prambanan. Ini adalah rangkaian kegiatan terakhir di Yogyakarta sebelum melanjutkan perjalanan ke Bandung.

Kami sampai di Bandung subuh hari Selasa, beristirahat di salah satu Rumah Makan yang memiliki view pemandangan hutan pinus yang asri di Cikole Lembang, menunggu pagi. Setelah menikmati sarapan, kami bergerak ke Gunung Tangkuban Parahu, tidak jauh dari tempat istirahat tersebut. Mengamati vegetasi gunung Tangkuban Parahu, tidak berbeda dengan vegetasi gunung berapi di Indonesia lainnya yang didominasi oleh
Ericaceae, yakni dari jenis Vaccinium varingiaefolium. Selain itu dijumpai juga kayu seru (Schima walichii) kecubung gunung (Brugmansia candida), dan paku tiang (Cyathea). Ditemukan juga tumbuhan yang dikenal dengan nama tabat barito (Ficus deltoidea), suatu jenis Ficus yang sering dijumpai di kawasan vulkanik, dengan daun berbentuk delta dan memiliki bintik sulfur.

Setelah puas menikmati kawah Ratu dan Upas, memasuki gua sempit dan menikmati segarnya air Cikahuripan yang konon katanya masih berkaitan dengan legenda Dayang Sumbi dan Tangkuban Parahu, perjalanan PKL ini usai sudah. Setelah mampir di Cibauyut, tempat penjualan sepatu dan kerajinan kulit lainnya, kami pulang ke Palembang.

Suatu perjalananan yang mengesankan dan mudah-mudahan dapat menambah wawasan khususnya bagi para mahaisiswa Pendidikan Biologi FKIP Unsri.










6 komentar:

Tri Asneti mengatakan...

Kereen Pak..

DaeGun Arhief mengatakan...

weew,,,keren pak,,
izin ngeshare ya pak.. :)

phantombitz mengatakan...

Mantabbb
keren pak

DJ SANTRI mengatakan...

@Bulek: mksh
@Arief: OK silakan...
@Adi: Mksh..

Nisa Bioers '10 mengatakan...

Saya Nisa, Biologi 10 kampus Palembang. Subhanallah,,,,seems interesting, it could be a source of inspiration nih.. :) Nice blog sir.. :) I like it...

Mel mengatakan...

Pak, kalau ada waktu senggang pkl 2015 jg dishare dong pak... :)

Posting Komentar